Diberdayakan oleh Blogger.

Urgensi Doa part 2


 Artikel lanjutan dari artikel Urgensi Doa part 1

URGENSI DOA

Doa sebagai pembuka pintu rahmat dan keberkahan

Tidak setiap hamba tergerak hatinya untuk berdoa kepada Allah SWT., baik dalam keadaan susah maupun senang. Bahkan, tidak banyak hamba yang mau berbesar hati untuk berdoa meminta ampunan dan pentunjuk Allah SWT. Oleh karena itu, doa menjadi sesuatu yang tidak sederhana. Bagi seseorang yang khusyuk menghadirkan Allah SWT. dalam menghadapi urusannya, dengan merendahkan diri dalam bermunajat kepada-Nya. Sebenarnya ia telah mendapat kenikmatan yang besar dari-Nya, yakni dibukakannya pintu rahmat.

Rasulullah SAW. bersabda:

Selain dibukakan pintu rahmat, setiap hamba yang banyak berdoa juga dilimpahi keberkahan oleh Allah SWT. Keberkahan tersebut merupakan anugerah yang sangat berharga, karena hidup tidak akan berarti tanpa keberkahan-Nya.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya , Allah memberkahi seseorang yang mempunyai kebutuhan lalu banyak berdoa kepada Allah (untuk mendapatkannya), apakah orang itu diberi atau tidak." (HR. Khatib dari Jabir).

Doa merupakan sunah Rasul

Berdoa termasuk salah satu ungkapan rasa butuh seorang hamba kepada penciptanya, tidak terkecuali para nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT. Doa yang senantiasa dipanjatkan oleh para nabi dan rasul tidak bisa dipisahkan dari kehidupan mereka. Karena melalui doa itulah mereka berdialog dengan Allah SWT. 
Ketika para rasul menemukan hambatan berat dalam menunaikan tugasnya, mereka meminta pertolongan kepada Allah SWT. Seperti ketika Rasulullah SAW. beserta umatnya menghadapi perang besar untuk pertama kalinya, yakni perang Badar. Beliau tidak berhenti memanjatkan doa. 

Meskipun Rasulullah SAW. adalah kekasih Allah SWT., namun beliau senantiasa berdoa. Bahkan, beliau tetap memohon ampunan kepada-Nya, walaupun beliau sudah ma'shum (terjaga dari kesalahan dan dosa) dan dijamin masuk surga. Doa juga sudah menjadi amal sehari-hari para nabi, termasuk Rasulullah SAW. Apakah kita yang belum terjaga dari kesalahan dan dosa serta tidak dijamin masuk surga, sudah senantiasa berdoa kepada-Nya?

Doa merupakan akhlak seorang mukmin

Seorang mukmin seharusnya berusaha menjadikan doa sebagai perhiasan perilakunya, sehingga keindahan perilaku itu memancarkan keindahannya. Kemudian menusuk hati orang-orang yang tersesat dan sedang mencari jalan terang. Mukmin sejati mampu menjadikan doa sebagai akhaknya, sebagaimana para nabi, rasul, dan orang-orang shalih sebelumnya.

Urgensi Doa part 1

Ada berbagai macam urgensi doa, dan saya akan menyampaikan dalam artikel ini, serta artikel berikutnya.

 URGENSI DOA

Doa merupakan perintah Allah SWT. 

Garis besar ajaran Islam adalah perintah dan larangan Allah SWT. kepada hambanya. Dan doa termasuk salah satu perintah Allah SWT. Ketika seseorang tidak mau berdoa kepada Allah SWT., berarti ia telah meninggalkan perintah-Nya. Allah SWT. berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ 
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
(QS: Al-Mu'min Ayat: 60)



Serta doa hanya patut dipanjatkan kepada Allah SWT., karena hanya dia yang mampu mengabulkan doa, sebagaimana firman-Nya sebagai berikut:

 لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِّ ۖ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَسْتَجِيبُونَ لَهُمْ بِشَيْءٍ إِلَّا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ ۚ وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ
 Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.
(QS: Ar-Ra'd Ayat: 14)
 

Doa merupakan ibadah yang disenangi oleh Allah SWT.

Pada dasarnya seseorang yang berdoa dengan khusyuk kepada Allah SWT. sama dengan beribadah kepada-Nya. Rasulullah SAW. bersabda, "Sesungguhnya, doa adalah ibadah." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Nu'man bin Basyir).

Doa juga termasuk kebajikan yang bernilai sangat tinggi di hadapan Allah SWT., sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW. dalam hadits, "Tidak ada sesuatu pun yang mulia dihadapan Allah daripada doa." (HR. Tirmidzi)

Dalam kitab Ihya' Ulumuddin, Al-Ghazali berkata, "Janganlah engkau menghina ketaatan sekecil apa pun, sehingga engkau tidak mengerjakannya. Janganlah engkau menyepelekan kemaksiatan sekecil apa pun, sehingga engkau tidak meninggalkannya. Kondisi tersebut seperti wanita pemintal yang malas memintal benangnya. Ia bertanya, 'Apa manfaat 1  benang itu dan kapan dapat menghasilkan 1 baju?' Wanita itu tidak menyadari bahwa seluruh baju di dunia diciptakan dari 1 benang yang digabungkan dengan benang lainnya. Bahkan, dunia yang sangat luas ini tersusun dari atom-atom kecil. Begitu juga dengan doa yang disertai tangis dan istighfar, yang termasuk kebaikan dan tidak akan sia-sia di sisi Allah SWT."

Allah SWT, sangat mencintai hamba-Nya yang berdoa disetiap sepertiga malam. Bahkan, Dia menjamin terkabulnya doa yang dipanjatkan disepertiga malam, sebagaiman yang dijelaskan Rasulullah SAW. dalam hadits berikut:

"Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah 'Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : 'Adakah orang yang berdo'a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Ku-atasi kesulitan-kesulitannya?' Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh)." (HR. Ahmad)


Doa sebagai senjata

Seseorang tentu memerlukan perisai untuk membentengi dirinya agar dunia ini tidak membuatnya lupa, karena hidup penuh dengan godaan, fitnah, ujian, dan cobaan. Sedangkan kebahagiaan terkadang membuat orang terlena, begitu juga dengan kesedihan. Kesedihan yang terkadang membuat orang "larut" didalamnya.

Doa menjadi senjata terampuh bagi seseorang yang sedang bergulat dengan hiruk pikuk dunia,  karena tidak ada yang bisa menjamin keselamatan di dunia dan akhirat, kecuali Allah SWT. Berdoa ibarat mempersenjatai diri dari berbagai kemungkinan buruk yang akan dihadapi, karena doa sangat bermanfaat bagi hal-hal yang sudah terjadi dan belum terjadi, sebagaimana penjelasan Rasulullah SAW. dalam hadits berikut:
"Dan, tidaklah Allah dimintai sesuatu yang lebih Dia cintai daripada meminta keselamatan (di dunia dan akhirat). Sesungguhnya, doa itu bermanfaat pada hal-hal yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi, maka hendaklah berdoa wahai hamba-hamba Allah." (HR. Tirmidzi).
Doa termasuk kebutuhan rohani, terutama saat kesusahan dan kesulitan melanda. Doa juga mampu menghilangkan berbagai penyakit rohani, seperti takut, cemas, dll. Kekuatan rohani bisa muncul dari sebuah doa, karena keyakinan dan sugesti yang timbul dalam diri hamba yang berdoa, mampu menghadirkan pikiran positif yang menguatkan rohaninya.

Macam-Macam Doa part 2

Artikel ini merupakan lanjutan artikel sebelumnya Macam-Macam Doa part 1.

Dari segi tingkatannya, doa terbagi sebagai berikut:
  1. Doa orang-orang awam, yakni doa yang ditandai dengan adanya perintah atau permintaan. Misalnya meminta kekayaan, kesuksesan, dan perlindungan.
  2. Doa yang berisi pengakuan terhadap kehinaan dan kekecilan diri. Doa semacam ini berupa "obrolan" dengan Allah SWT., dan bersifat pengakuan. Pada tingkat ini, seseorang mengadukan dirinya kepada Allah SWT., seperti doa Nabi Adam as., "Ya Allah, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Sekiranya Engkau tidak mengampuni kami, pasti kami menjadi orang yang rugi."
  3. Doa yang berisi bisikan cinta seseorang kepada Allah SWT. Doa itu diucapkan agar Allah SWT senantiasa mencurahkan cinta-Nya kepada hamba yang mencintai-Nya, karena cinta-Nya merupakan karunia yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun di dunia ini.
Tag : ,

Macam-Macam Doa part 1

doaitusegalanya.blogspot.com
Dalam artikel ini, saya akan memaparkan tentang macam-macam doa yang patut Anda ketahui. Syekh Abdurrahman bin Sa'diy menjelaskan setiap perintah berdoa dalam Al-Quran dan larangan berdoa kepada selain Allah SWT., meliputi doa mas'alah dan doa ibadah.


  • Doa mas'alah (permintaan) adalah meminta diberikan manfaat, dicegah dari kemudharatan, dan hal lain yang tergolong permintaan. Doa mas'alah dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
    • Permintaan yang hanya ditujukan kepada Allah SWT., dan hal ini yang mendatangkan pahala.
    • Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah SWT., namun yang dimintai tolong tidak dapat memenuhi kebutuhan yang diminta, misalnya meminta kepada pohon besar, atau tempat yang dianggap keramat. Hal ini termasuk syirik dan dosa besar.
    • Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah SWT., tetapi pihak yang diminta mampu memenuhi permintaan tersebut. Misalnya seseorang yang sakit dan meminta bantuan dokter. Permintaan semacam ini hukumnya diperbolehkan.
  • Doa ibadah, yakni semua bentuk ibadah atau ketaatan yang ditujukan kepada Allah SWT., baik secara lahiriah maupun batiniah. Sebab pada hakikatnya, tujuan utama dari semua bentuk ibadah adalah mendapatkan ridha Allah SWT.
Tag : ,

Doa Bukan Sekedar Meminta


doaitusegalanya.blogspot.com
Pada artikel ini, saya ingin mengingatkan bahwa doa bukan sekedar meminta. Memang, doa itu sebuah permintaan, tapi tak sekedar meminta.Setiap orang tentu punya keinginan, karena salah satu tanda kehidupan adalah adanya keinginan. Begitu juga saat seseorang tidak ingin apa-apa, sejatinya ketidakinginan itu merupakan suatu keinginan.

Beragam harapan, keinginan, dan impian dalam diri seseorang menjadikannya dinamis dan berkembang sesuai dengan keinginannya. Bagi seorang mukmin, segala keinginan yang dimilikinya tidak akan "membutakannya". Sebab mukmin sejati paham bahwa segala keinginan harus dilandasi dengan sesuatu yang mampu menjinakkan keinginannya. Karena ia tahu, ada Dzat yang menentukan segalanya. Dan landasan utama dalam setiap harapan serta keinginan itu adalah Allah SWT.

Ketika seseorang memiliki harapan, kemudian ia menyandarkan harapan tersebut kepada Allah SWT., maka itulah doa!

  
Jika Anda belum membaca artikel sebelumnya yang membahas tentang Arti Doa, Anda saya sarankan untuk membacanya. Hal ini agar Anda tau apakah yang dimaksud dengan doa.
Tag : ,

Arti Doa


doaitusegalanya.blogspot.comDoa berasal dari kata "da'a-yad'u-da'watan", yang secara harfiah berarti meminta. Seorang sufi dari Spanyol yang bernama Muhyidin ibn 'Arabi memaparkan kata doa dengan istilah "as sual" yang berarti permohonan. Doa kepada Allah SWT. dibagi menjadi beberapa bagian.

Yang pertama adalah as sual bi lafdzi, yaitu permohonan yang disampaikan kepada Allah SWT. secara lisan, inilah yang sering disebut doa. Dan mungkin ini yang selalu Anda panjatkan kepada Allah SWT.

Lalu ada as sual bil hal, yakni permohonan, tetapi tidak diungkapakan secara lisan seperti as sual bi lafdzi. Tetapi melalui sikap atau kondisi tertentu yang diperlihatkan. Seperti seorang fakir yang datang ke hadapan orang kaya untuk memenuhi kebutuhannya.

Dan yang terkahir atau yang ketiga adalah as sual bil isti'dad, yaitu permohonan yang paling tinggi derajatnya, karena bersifat khafi (samar). Dalam hal ini, "istid'dad" (persiapan) yang dimaksud adalah menyiapkan diri untuk menerima kemahaagungan Allah SWT.

Sebagian Ulama berpendapat, doa adalah menampakkan kebutuhan di hadapan Allah SWT. Sedangkan menurut Ath-Thieby, doa adalah melahirkan kehinaan dan kerendahan diri serta menunjukkan kebutuhan dan ketundukkan di Hadapan-Nya.
Tag : ,

- Copyright © DOA - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -